Perjuangan Berat Carolina Marin Kerjakan Dunia Badminton

Author:

Kannibalfest – Carolina Marin mencatatkan catatan special di ajang badminton dunia. Ia membuktikan kebolehannya di ajang bulu tangkis Asia dengan mendapatkan medali emas Olimpiade Rio de Janeiro dan memiliki tiga gelar di Kejuaraan Dunia.

Supremasi Asia di badminton dunia masih tetap kuat sampai saat ini, juga nyaris di semua bidang. Hanya Denmark serta Inggris yang dapat mengacaukan keunggulan Asia di ajang badminton.

Bukti tersebut sudah lebih dari cukup untuk membuat Carolina Marin jadi spesial. Ia seperti menggedor adat sebab Spanyol dapat melahirkan juara dunia, juga Olimpiade.
Semua prestasi cemerlang itu tidak demikian saja dicapai Marin. Atlit bulutangkis yang sempat pernah latihan di Indonesia itu dibutuhkan perjuangan keras sampai pada akhirnya seperti saat ini. Tidak mudah baginya untuk memperdalam olah raga Badminton yang kurang mendapatkan perhatian di negara asalnya.


Seperti diberitakan Noticias.Lainformacion beberapa waktu yang lalu, Marin kecil permulaanya pilih mempelajari dan mendalami flamenco. Tapi, nasibnya berubah semenjak wanita berumur 26 tahun itu putuskan tergabung dengan club badminton IES The Order di daerah asalnya, Huelva. Waktu itu umurnya delapan tahun serta pada umur 12 tahun ia mulai bersaing dan berkompetisi.
Dengan kemampuan yang sudah berada di atas rata-rata, Marin memilih untuk melakukan latihan di Joaquin Blume Madrid. Tapi, ini bukanlah perkara gampang. Latihan di Madrid serta hidup terpisah dari keluarga serta sanak saudara pada umur 14 tahun pasti sangat berat. Bagaimanapun juga Marin masih seorang remaja biasa.


“Semuanya begitu ruwet. Saya masih berumur 14 tahun serta saya hanyalah seorang remaja pada umumnya. Ini merupakan keputusan sulit dalam hidup sayat,” tutur Marin.
“Akan tetapi semenjak kecil, saya mengerti ingin bermain badminton, serta karena itu saya mesti datang ke Madrid. Apa lebih sukar hidup terpisah dari orangtua atau memenangkan kejuaraan dunia? Itu keadaan yang berlainan. Jadi juara dunia pun adalah sesuatu yang tidak mudah,” tambah Carolina Marin.

Beban Terangkut
Tetapi, Marin sukses meraihnya. Seusai mencatatkan histori sebagai olahragawan Spanyol paling pertama yang memenangkan Kejuaraan Dunia 2014 di Denmark, Marin sukses menjaga titelnya dengan tundukkan Saina Nehwal pada final yang terjadi di Jakarta. Gelar ke-3 di arena itu digapainya pada 2018.
Prestasi Marin benar-benar fantastis. Suatu yang setahun lebih awalnya cuman barangkali dilaksanakan atlit bulutangkis Tiongkok.


“Titel juara dunia yang ke-2 lebih ruwet sebab saya merasakan luka,” ungkap Marin.
1 bulan sebelumnya Kejuaraan Dunia 2015, pemain berasal dari Spanyol itu merasakan luka metartasal di kaki kanan. Marin sempat disangsikan dapat beraksi di Jakarta. Tapi, ia pada akhirnya terus tampil serta sukses memahat histori yang manis.
“Saya menangis sebab di semi-final tidak bermain bagus. Saya datang ke kamar hotel dan memulai berkeluh kesah dengan pelatih. Yang saya melakukan cuman ingin mengusung beban di bahu saya,” papar Carolina Marin.

Lebih Disayangi di Asia
Dobrakan Carolina Marin tidak stop sampai dari sana. Marin semakin berkilau seusai mengambil medali emas pada Olimpiade 2016. Di partai final ia taklukkan pemain unggulan India, Pusarla Venkata Sindhu.
Kemajuan Marin memeluk medali emas Olimpiade bikin sebagai olahragawan pertama asal Spanyol yang mendata prestasi ini. Ia pun jadi pepebulutangkis Eropa ke-2 yang dapat menggapai emas.
Sebelumnya Marin, Poul-Erik Hoyer Larsen (Denmark) mengambil medali emas pada Olimpiade Atlanta 1996 dari nomor tunggal putra.


Jauh sebelumnya jadi juara dunia serta olimpiade Marin bukan lah pribadi yang ternama di Spanyol. Tapi, segalanya sudah berbeda. Wanita kelahiran Huelva, Spanyol, itu sudah mendapatkan perhatian besar dari wadah, khususnya seusai menggapai emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Meskipun sudah mendapatkan sorotan besar di negaranya, Marin pernah menjelaskan begitu nikmati waktunya ketika ada dalam Asia. Ia mendapatkan banyak cinta di Asia.
“Di Asia, Anda bakal berasa lebih memiliki nilai. Beberapa orang mendekati saya di jalan, mereka memohon tanda-tangan, photo dan lain-lain,” kata Carolina Marin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *